Mamuju, Mediasuaranegeri.com – Bupati Kabupaten Mamuju Dr. Hj. Sitti Sutinah Suhardi, S.H.,M.Si menyampaikan pidato perdana pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Mamuju untuk menyampaikan visi dan misi di hadapan forum dewan yang dipimpin Ketua DPRD Mamuju H. Syamsuddin Hatta, Mamuju 4 Maret 2025.
Dalam pembacaan pidato yang dihadiri sejumlah anggota DPRD Mamuju, para Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah, serta perwakilan Forkopimda itu, Hj Sutinah Suhardi mengutarakan Visi Mamuju Keren masih menjadi tagline utama yang akan dilanjutkan pada kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Yuki Permana.
Usai menjabarkan misi dan sejumlah rencana program prioritas, Bupati Hj Sutinah juga menggambarkan realitas terhadap tantangan yang harus dihadapi bersama dalam mengaktualisasi visi dan misi yang telah dirumuskan sebelumnya.
“Saat ini telah terjadi anomali yang tidak pernah terprediksi sebelumnya berupa efisiensi anggaran didasarkan pada Instruksi Presiden No 1 tahun 2025, yang menekankan efisiensi serta penyesuaian alokasi transfer ke daerah,” ucapnya.
Selain itu kata Hj. Sutinah, adanya efisiensi ini dipastikan akan berdampak pada sejumlah rencana program yang tentu juga dapat membawa efek terhadap kemampuan merealisasi visi dan misi yang telah direncanakan.
Untuk itu, Bupati Kabupaten Mamuju yang baru saja mengikuti retreat di Magelang ini mengharapkan agar semua komponen termasuk lembaga legislatif untuk bersama-sama “mengencangkan ikat pinggang” dan dapat bahu-membahu serta berkolaborasi menghadapi tantangan tersebut.
“Ibarat kata bijak, ‘berat sama dijinjing ringan sama dipikul‘, oleh sebab itu kita harus kompak untuk beradaptasi dengan kondisi ini,” pinta Sutinah.
Namun demikian, untuk mengimbangi pelambatan pada sektor pembangunan infrastruktur, Bupati bersama Wakil Bupati telah menginstruksikan segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk tetap mempertahankan kualitas layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan serta layanan sosial kemasyarakatan, agar masyarakat tetap merasakan kehadiran pemerintah di tengah keterbatasan yang harus dihadapi.(*)
(Diskominfosip/AR)
***
