Mamuju, Mediasuaranegeri.com – Pembangunan Dermaga Sandeq Nusantara di Area Arteri Mamuju yang sebelumnya diberitakan terkait salah satunya, ijin penggunaan atau pembukaan guardrail jalan atau pagar arteri Mamuju sampai saat ini, Jum’at 21 Februari 2025, masih kontropersi. Diduga menyepelehkan Undang-Undang guardrail jalan arteri.
Terkait hal tersebut, penanggung jawab Dermaga Sandeq Nusantara, Andi Asdar Katta saat hendak dikonfirmasi belum dapat ditemui. Namun dalam pesan melalui via Whatsapp nomor pribadinya, dirinya masih ada kesibukan lain.
“Iya, nanti saya infi klu sdh ada waktuku, Nanti saya info klu sdh ada waktuku, Nanti saya info klu sdh bisa ketemu,” tulis Andi Asdar Katta yang katanya sebagai pengelola Cafe Dermaga Sandeq Nusantara berkali-kali kepada media ini saat hendak dimintai waktu konfirmasi.
Selain itu, dalam pesan whatsapp yang dikirimnya juga bertuliskan “Penanggung jawab Dermaga Sandeq Nusantara (DSN), Andi Asdar Kitta, akhirnya buka suara terkait polemik izin usaha yang belakangan menjadi sorotan publik. bahwa semua proses perizinan telah ditempuh sesuai ketentuan …”, tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Preservasi Balai Perencanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Barat, Andi Sata Makkarate saat dikonfirmasi di Kantornya, Kamis 20 Februari 2025, menegaskan bahwa ijin pembukaan guardrail jalan Arteri Mamuju oleh pihak Cafe Dermaga Sandeq Nusantara sampai saat ini belum ada, apalagi pengusulan.
“Awal pembukaan guardrail jalan itu sebatas menyampaikan ke kami, bahwa pihak Dermaga Sandeq Nusantara meminta ijin untuk memasukkan material penimbunan aja,” ucapnya.
Lanjut Andi Sata Makkarate, terkait dengan Cafe Dermaga Sandeq Nusantara itu awalnya sampai hari ini, Kamis 20 Februari 2025, tidak ada ijin. Hanya meminta akses penimbunannya, selebihnya tidak ada.
“Kemarin (beberapa waktu yang lalu) kami disampaikan ingin membuka guardrail jalan, meminta ijin itu untuk memasukkan material timbunan aja. Ijinnya pun ke kita (pihak Balai_red) itu tidak jelas, untuk bangun cafe itu ga ada penyampaian apakah mau bangun cafe atau apa, jadi kita kasih. Setelah berdiri kamipun bertanya juga kan,” tuturnya.
Selain itu, Andi Sata Makkarate juga mengatakan, apa lagi buka guardrail jalan itu tidak boleh, harus ada ijin.
“Kami sudah buat surat untuk dilayankan kepemilik cafe atas permintaan Kabalai bahwa dia (pihak Cafe Dermaga Sandeq Nusantara_red) harus menyurat ke kita (Balai_red) terkait apa yang dia lakukan,” ucapnya.
Lanjut Andi Sata Makkarate menegaskan bahwa pihaknya (Balai_red) tidak memberikan ijin pembukaan guardrail jalan untuk akses masuk di Cafe Dermaga Sandeq Nusantara.
“Tetap kami tidak akan kasih ijin, kan kita tau bersama bahwa arteri ini dibawahnya tol, bebas hambatan. Jika memasang pintu masuk, jadi yang parkir disitu gimana dan itu kami sudah evaluasi,” tuturnya.
“Ada 4 poin yang harus mereka (pihak Cafe Dermaga Sandeq Nusantara_red) lewati, belum lagi di Perhubungannya, karena guardrail itu kewenangan perhubungan dan itu harus ada kajiannya. Dan tidak ada cela untuk memberikan ijin pembukaan guardrail jalan arteri Mamuju,” tandasnya.(Dr)
***
