PASANGKAYU, MEDIASUARANEGERI – Mewakili Bupati Pasangkayu, Asisten 1 Bidang Pemerintahan Kabupaten Pasangkayu menghadiri Focus Group Disscussion Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme yang diselenggarakan oleh Densus 88 AT Polri bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pasangkayu dan Kementrian Agama Kabupaten Pasangkayu, di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah, Kantor Kementrian Agama Kab. Pasangkayu. Rabu 18 Desember 2024.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, diantaranya, Wakapolres Kab. Pasangkayu, Perwakilan Dandim 1427 Kab. Pasangkayu, Ketua Pengadilan Agama Kab. Pasangkayu, Kepala Dinas Kominfopers Kab. Pasangkayu, Kepala Dinas Pertanian Kab. Pasangkayu, Tokoh agama, serta para tamu undangan lainnya.
Forum Group Disscussion (FGD) ini membahas tentang pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme memerlukan kerja sama seluruh stakeholder, terutama pihak pemerintah, pihak swasta, aparatur keamanan, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Sinergi ini menjadi kunci untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis.
Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Kementrian Kabupaten Pasangkayu H. Muhammad Hatta,S.Ag menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu wadah dalam membahas isu intoleransi, radikalisme dan terorisme di Kab. Pasangkayu.
“Kegiatan ini juga memberi kita pemahaman dan bekal kepada masyarakat agar lebih extra menjaga keamanan dalam bermasyarakat,” ucapnya.
Kesemoatan yang sama, Kepala Satuan Tugas Wilayah Densus 88 Kepolisian RI Kombespol, Dani Sudrajat, S.Sos mengatakan sebagai tambahan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya bahaya radikalisme, serta bagaimana peran masyarakat dalam mencegah berkembangnya ideologi radikal ditengah-tengah masyarakat.
“Keterbukaan informasi adalah kunci dan salah satu cara paling efektif untuk mendeteksi dan mencegah Intoleransi, radikalisme dan terorisme sejak dini,” ucap Dani.
Sementara itu, Asisten 1 Bidang Pemerintahan Kab. Pasangkayu Muh. Yunus Alsam,S.Pd menyampaikan sambutannya, bahwa Pasangkayu merupakan daerah yang memiliki keragaman budaya dan dinamai dengan Indonesia Mini.
“Begitu banyak suku, agama dan budaya yang senantiasa kita harus jaga dan kita jalin untuk tingkatkan kerjasama kita dalam bermasyarakat. Tentunya tingkat ekonomi dan tingkat pendidikanlah yang cenderung menimbulkan adanya radikalisme di masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Yunus Alsam, atas nama Bupati Pasangkayu dan pemerintah Pasangkayu mengucapkan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh Tim Densus 88 yang telah memberi edukasi dan pemahaman agar bisa di realisasikan kepada Masyarakat.
#HUMAS DISKOMINFOPERS KAB. PASANGKAYU
***