ACEH TIMUR, MEDIASUARANEGERI – Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Timur, drh. Mahdi mengapresiasi pembudayaan minat baca dikalangan masyarakat karena menjadi tonggak penting dalam mencapai kemajuan daerah.
Hal tersebut disampaikan pada acara Talkshow Pembudayaan Gemar Membaca yang dilaksanakan di halaman Kantor Pustaka Aceh Timur di Peureulak, Rabu 11 Desember 2024 pagi.
Selain itu, Mahdi juga mengatakan, penyebaran budaya gemar membaca terus dilakukan, pihaknya di Kabupaten Aceh Timur, bukan hanya di daerah perkotaan, bahkan juga sampai ke pelosok desa dengan menggunakan mobil pustaka keliling.
“Insya Allah tahun akan datang, sesuai dengan tuntutan zaman, kita akan memperbanyak e-book, hal ini untuk mempermudah generasi muda Aceh Timur dalam mengakses bermacam genre buku melalui gaget atau layar ponsel,” papar Mahdi dalam meterinya.
Bukan hanya itu, Mahdi juga berencana kedepan akan melaksanakan Bimtek kepada seluruh satuan sekolah untuk mengelola pustaka lebih maksimal dalam wilayah Aceh Timur.
Pada kegiatan tersebut juga hadir pemeteri dari Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur, diantaranya, Kasi TK/PAUD Nasri, S.Pd. Med. Dalam materinya, Nasri mengajak para guru dalam wilayah Aceh Timur untuk lebih meningkatan budaya baca kepada kalangan pelajar dalam wilayah Aceh Timur.
“Generasi muda harus membiasakan diri untuk membaca agar mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas,” ajak Nasri.
Sementara itu, pemeteri ketiga Ketua PWI Kabupaten Aceh Timur Ilyas Ismail, dalam materinya memaparkan bahwa literasi itu sudah dimulai sejak Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama.
Katanya, masa khlaifah Harun Ar Rasyid, di Bagdad (786-803), telah terbangun sebuah pustaka di kota Bagdad bernama Bait al Hikmah, dimana dalam pustaka tersebut mempunyai koleksi buku sebanyak 500 ribu judul buku.
Ilyas juga menyampaikan bahwa, sejarah literasi Aceh juga sudah dimulai sejak masa kesultanan Aceh Darussalam, kala itu ada tokoh literasi Aceh seperti Syekh Hamzah Fansuri seorang ulama dan pujangga melayu.
“Selajutnya ada Syekh Nurdin Ar Raniry dengan karyanya Hikayat Aceh yang hari menjadi referensi sejarah bagi masyarakat dunia,” papar Ilyas Ismail.
Acara Talkshow Pembudayaan Gemar Mambaca yang dilaksanakan Dinas Pustaka dan Arsip Aceh Timur juga diwarnai dengan pembagian penghargaan kepada para peserta yang selama ini dinilai kerap mengunjungi di gedung Pustaka Aceh Timur.
Penghargaan juga di serhakan kepada seorang Kakek Zainal (75) warga Leuge Peureulak yang setiap tiga hari sekali mengunjungi Pustaka dengan mengayuh sepeda untuk meminjam buku.
Penghargaan juga diberikan kepada pengurus pustaka terbaik di sekolah-sekolah dalam wilayah Aceh Timur.
Kegiatan tersebut selain diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan pelajar tingkat SD/MI, SMP/MTs/ SMA Sederajat, Mahasiswa/ Mahasiswi, para guru, serta masyarakat Aceh Timur, juga dihadiri unsur Muspika Peureulak.
Laporan: Zainal Abidin pjt
***