JAKARTA || SUARANEGERI – Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menggelar rapat bersama Pengurus Daerah (PD) Bhayangkari Sulawesi Barat terkait penanganan Stunting. Senin (25/9/2023). Bertempat di Kantor Dewan Pertimbangan Presiden RI di Jakarta.
Rapat tersebut dihadiri langsung, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Putri Kus Wisnu Wardani, Sekretaris anggota wantimpres Devanto S. Pratomo, Ph.D, Ketua PD Bhayangkari Sulbar Ny Miranti Adang, Kabid Dokkes Polda Sulbar Kombes Pol drg. Agung Hadi Wijanarko, Kapolsek Baras Polres Pasangkayu Ipda Mohamad Harapansyah.
Dalam pertemuan tersebut, Putri Kus Wisnu Wardani, M.B.A, anggota dewan pertimbangan presiden RI ini berpesan, dalam pemberantasan stunting di provinsi Sulbar dengan langkah nyata dan terukur.
Selain itu, Putri Kus Wisnu Wardani juga berpesan untuk memberdayakan ekonomi UMKM kerakyatan Sulbar dengan pemanfaatan industri berbasis budaya atau kearifan lokal.
“Pengabdian Bhayangkara dan Bhayangkari sudah bukan jamannya lagi hanya mengabdi kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan keamanan, melainkan turut membangun masyarakat yang sehat, cerdas, kontributif,” Kata Putri Kus Wisnu Wardani dalam pertemuan tersebut.
Ditempat yang sama, Ketua umum PD Bhayangkari Sulbar Ny Miranti Adang yang dihubungi, mengatakan, Bhayangkari Polda Sulbar sendiri terus melancarkan inovasi kreatif untuk menekan angka stunting melalui upaya Penekanan pada Intervensi Spesifik. Salah satu upaya atau inovasi yang mulai fokus dilakukan adalah memaksimalkan pangan olahan kebutuhan medis
Sebagai mana diketahui, kata Ny Miranti Adang stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
“Cirinya bisa kita lihat pada kondisi fisik anak dimana panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional ditambah lagi tingkat kecerdasan anak tidak maksimal,” Ujarnya.
Lanjut dikatakan, Untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan pada anak yang gagal tumbuh di Sulbar, pemberian Pangan olahan kebutuhan Medis Khusus akan menjadi prioritas kami sebagai sala satu solusi yang efektif untuk penanganan stunting
“Jadi kedepan kami akan memaksimalkan pemberdayaan pemberian pangan olahan untuk kebutuhan Medis Khusus dengan menggandeng pihak kesehatan tentunya,” Ujar Miranti Adang
Menurut Ny Miranti Adang tanpa memaksimalkan pangan olahan untuk kebutuhan Medis Khusus mustahil 1000 hari anak dapat diselamatkan dari bencana stunting.
“Sebagai bentuk keseriusan bersama menangani stunting di wilayah, misi kita bersama adalah berkomitmen sebagai promotor untuk mewujudkan generasi berkualitas,” Ucapnya.
Polda Sulawesi Barat sendiri, melalui Kapolda Irjen Pol Adang Ginanjara juga sudah memerintahkan jajaran polres, polsek hingga bhabinkamtibmas untuk bersinergi dengan instansi terkait guna menurunkan angka stunting di wilayah sulbar.
Ketua Bhayangkari Daerah Sulbar Ny Miranti Adang terus memberikan support dalam melancarkan seluruh kebijakan Kapolda Sulbar khususnya dalam penanggulangan stunting.
Terlihat diberbagai kunjungan kerja mendampingi Kapolda ke jajaran, Ny Miranti Adang juga terlihat aktif memberikan edukasi pola hidup sehat sekaligus menyerahkan bantuan suplai makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak maupun balita.
Terakhir kata miranti Adang, dalam kaitan Permenkes No. 29 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Gizi Anak Karena penanggulangan masalah gizi saat ini akan diprioritaskan sebagai upaya khusus untuk penyelamatan hidup dan mempunyai dampak terbesar pada angka kejadian stunting
“Untuk menanggulangi hal tersebut, melalui upaya-upaya percepatan yang lebih efektif dan maksimal bhayangkari akan fokus pada pangan olahan keperluan medis Khusus dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam di Sulbar,”Tutup Miranti Adang.
Humas Polda Sulbar