JAKARTA || SUARANEGERI – Dalam rangka menurunkan angka stunting di Sulawesi Barat, Polda Sulbar meluncurkan inovasi dan kreativitas unggulan yaitu aplikasi Si-Centing Siamasei. Sementara Bhayangkari Sulbar sendiri Fokus Penanggulangan Melalui Intervensi Spesifik.
Aplikasi Si-Centing sendiri merupakan aplikasi pertama di Indonesia dengan system informasi untuk mendeteksi masalah stunting pada anak-anak balita yang merujuk pada perkembangan fisik dan sebagainya sekaligus dapat menghubungkan secara efektif antara bayi-bayi yang terindikasi stunted, dengan rumah sakit Bhayangkara Polda Sulbar.
Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar mengatakan, launching aplikasi Si-Centing Siamasei mengingat angka stunting di Sulbar cukup tinggi dan berada di posisi kedua di Indonesia setelah NTT. Tentu ini menjadi tantangan bersama untuk menuntaskan permasalahan tersebut.
“Sesuai dengan program Nasional Presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting, Polda Sulbar dalam hal ini telah bekerja sama dengan pemerintah provinsi Sulbar dan stakeholder lainnya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang maju, bebas dari stunting menuju indonesia emas 2045,” Kata Kapolda.
Terpisah, Ketua PD Bhayangkari Sulbar Miranti Adang menyebutkan, tingginya prevalensi Stunting di Indonesia khususnya di Sulawesi Barat, sehingga Bhayangkari fokus pada penekanan intervensi spesifik yaitu membantu mengatasi penyebab terjadinya stunting dan umumnya diberikan oleh sektor kesehatan seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status giz iibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan.
“Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di provinsi ini sebesar 35 persen pada tahun 2022,” Kata Miranti Adang, Senin (25/9/2023) usai bertemu dengan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Putri Kus Wisnu Wardani.
Miranti Adang menambahkan, Permenkes No. 29 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Masalah Gizi bagi Anak Akibat Penyakit.
“Jadi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang secara optimal,” Ujarnya.
Adapun aksi yang dilakukan pengurus PD Bhayangkari Sulbar guna menekan Stunting yakni membuat inovasi berupa pengembangan pakan bergizi melalui UMKM pembuatan Nugen Ikan Katombo, sosialosi ibu hamil dan kembali menghidupakan posyandu melalui gerakan ibu asuh Stunting.
“Penurunan stunting perlu inovasi dengan manfaatkan kearifan lokal, salah satunya melalui produk UMKM yang di hasilkan,” Jelas Miranti Adang.
Humas Polda Sulbar