MAMUJU || SUARANEGERI – PD Bhayangkari Sulbar turut berupaya melestarikan kain Tenun Sekomandi dengan melalui Gerakan Ibu Asuh Tenun (GIAT). Sekomandi merupakan salah satu kain tenun tertua di dunia.
Rombongan yang dipimpin Ketua PD Bhayangkari Sulbar, Miranti Adang menempuh perjalanan hingga 7 jam untuk mencapai lokasi di Desa Batuisi, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju Sulbar, Sabtu (09/09/2023).
Setibanya di lokasi, rombongan Ketua PD Bhayangkari Sulbar disambut oleh Camat, tokoh Desa setempat dengan tarian Sayo serta pengalungan sekomandi.
Rombongan PD Bhayangkari Sulbar bersama Komite Tetap Kebudayaan Kamar Dagang dan Industri juga mengunjungi beberapa rumah warga untuk melihat proses pembuatan tenun sekomandi. Mulai dari tahap pemintalan kapas menjadi benang hingga proses pewarnaan tenun.
Dari hal tersebut, Miranti berharap, dengan adanya Gerakan Ibu Asun Tenun mampu membantu mengidentifikasi kebutuhan awal produksi. Selain itu, lanjut Miranti, ia juga berharap Gerakan tersebut mampu mendorong kreativitas warga serta membantu dalam hal penyerapan pasar.
“Saya harap warga memanfaatkan kearifan lokal yang ada sebagai daya tarik agar wisatawan berkunjung ke wilayahnya. Tiap wilayah pasti punya kearifan lokal masing-masing yang luhur dan unik sehingga menarik bagi wisatawan,” ucap Miranti kemarin.
Selain itu juga menegaskan, Bhayangkari dan pengurus Komtap Kadin mendukung penuh GIAT. Menurutnya, hal itu bisa mendorong kemandirian masyarakat berbasis kearifan lokal masing-masing yang dimiliki.
Humas Polda Sulbar
Laporan: Dirman