SUARANEGERI || PASANGKAYU – Pengadaan penyediaan Air Bersih di Dusun Siap Berkembang Desa Saptanajaya Kecamatan Duripoku Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi barat (Sulbar) tahun anggaran 2018 dan 2019 yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) diduga dibangun asal-asalan. Pasalnya, Air bersih yang semestinya sudah di manfaatkan oleh masyarakat namun hanya wacana.
Terkait hal tersebut, Penjabat Kepala Desa Saptanajaya Lalu Zakarya saat dikonfirmasi di Kantor Desanya, Senin (13/7/2020) kemarin mengatakan bahwa, penampungan air bersih yang di bangun pada tahun 2018 dari masa uji coba selama 3 hari itu, selebihnya tidak jalan lagi hingga hari ini.
“Setau saya airnya hanya 3 hari mengalir, selebihnya tidak lagi. Padahal air bersih sangat dibutuhkan masyarakat Saptanajaya. Terkait pekerjaannya dan mengapa tidak jalan saya tidak tau penyebabnya. Karena pekerjaan itu dilakukan oleh penjabat kepala desa yang berbeda sebelumnya.” Tuturnya Kades Terpilih periode 2020 – 2024, Lalu Zakarya.
Senada dengan warga Dusun Siap Berkembang tempat bak penampungan air bersih dibangun saat diwawancarai mengatakan bahwa, sampai saat ini air bersih yang dibangun 2018 silam belum mengalir sementara pipanya semua sudah terpasang.
“Persoalannya disini, dari tahun 2018 kenapa sampai sekarang airnya tidak mengalir, sementara pipanya semua sudah terpasang, ada apa?”. Tuturnya warga yang tidak ingin disebut namanya.
Penjabat Kepala Desa tahun 2018 silam, Asri Mayor saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan bahwa, proyek yang dikerjakan di masa jabatannya sudah tuntas.
“Pekerjaan air bersih dijamanku itu sudah selesai dan tuntas, setelah masuk penjabat sementara kades di 2019 itu dikerjakan lagi di titik yang sama, padahal saya sudah melarangnya”, Ucap mantan Kades Saptanajaya periode akhir 2018 Asri Mayor.
Dari hasil pantauan media ini dilapangan, Penjabat dan mantan Kepala Desa Saptanajaya saling lempar tanggung jawab terkait proyek pengadaan air bersih yang dianggarkan 2 (dua) kali berturut-turut pada tahun anggaran 2018 dan 2019 di Desa Saptanajaya dengan penjabat pemerintah desa yang berbeda. Walau sudah dua kali dilakukan penganggaran pada proyek tersebut, hingga kini air bersih yang menjadi kerinduan dan dambaan masyarakat tak kunjung ada.
Diduga proyek pengadaan air bersih tersebut dikerjakan asal-asalan, sehingga tidak dapat difungsikan oleh warga. Selain itu, berkembang rumor bahwa beberapa pekerja belum dibayarkan upahnya hingga kini. [Man/Tim]