SUARANEGERI || PASANGKAYU – Sekitar 70 orang dari mahasiswa dan masyarakat Bambalamotu yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bambalamotu (AMB) melakukan aksi demo depan Kantor PT Toscano Indah Pratama (TIP) diKelurahan Bambalamotu Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulbar(Sulbar), Rabu (10/06/2020).
Dalam aksi tersebut, AMB menuntut Transparansi perekrutan penerimaan tenaga kerja dan pengelolaan Limbah Pabrik yang lebih baik serta transparansi terkait kriteria Buah Sawit yang diterima oleh pihak Perusahaan serta pengadaan sumur bor.
Koordinator lapangan (korlap), Abdul Rahman saat diwawancarai mengatakan bahwa, sesuai dengan tuntutan massa Aksi berharap agar pihak perusahaan dapat segera merealisasi dan transparansi Perusahaan dapat segera terlaksana.
“Kami meminta pihak perusahaan agar segera mengeluarkan CSR-nya dan juga sesegera mungkin memasang kriteria buah sawit yang diterima oleh Perusahaan karena selama ini pihak Perusahaan selalu mengambil keputusan dengan menolak atau memulangkan buah Sawit Masyarakat tanpa diketahui apa alasannya karena tidak adanya tranparansi tentang kriteria buah sawit dari pihak Perusahaan,” Tuturnya Koorlap aksi
Selain itu, juga meminta agar perusahaan sesegera mungkin menyediakan sumur bor. Pasalnya hingga saat ini masih belum ada tindakan nyata dari perusahaan untuk memberikan penyelesaian atas masalah masalah tersebut. Karena air Sungai yang selama ini dimanfaatkan oleh pihak perusahaan dengan skala besar merupakan air sungai yang selama ini dimanfaatkan oleh Masyarakat.
“Olehnya itu, saya meminta agar pihak Perusahaan sesegera mungkin untuk menyiapkan ketersediaan air bersih bagi Masyarakat sekitar terutama Masyarakat Desa Kalola dan Kelurahan Bambalamotu,” tegasnya.
Lanjut Koorlap AMB mengemukakan agar PT TIP juga dapat sesegera mungkin mengatasi persoalan pengelolaan limbah serta bau limbah yang sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Sehingga dirinya berharap tidak adanya diskriminasi masyarakat oleh pihak perusahaan dan membuat jalan baru sebagai akses jalan menuju ke Perusahaan serta memperbaiki jalan umum yang saat ini digunakan oleh pihak Perusahaan.
Terkait perekrutan tenaga kerja, Lanjut Koorlap, harus lebih dominan ke masyarakat sekitar dan merata serta transparansi. Dan dirinya juga berharap agar informasi yang didapatkannya tentang adanya jatah-jatah oknum pejabat teratas lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu dan oknum unsur Ketua DPRD Pasangkayu atas penerimaan Karyawan di PT TIP itu tidak benar.
“Saat ini Karyawan di PT TIP dari Desa Kalola sekitar 29 Orang sementara Kelurahan Bambalamotu yang diterima hanya 13 Orang saja. Kami ingin adanya pemerataan, karena kami di Bambalamotu juga menerima dampaknya. Dan semoga saja informasi yang saya dapatkan tentang adanya jatah-jatah penerimaan karyawan tidak benar,” harapnya Abdul Rahman Korlap
Selain itu, Abdul Rahman juga menegaskan agar PT TIP dapat menindaklanjuti hasil audensi yang dilayangkan kepada pihak perusahaan.
“Pihak Perusahaan telah menanggapi apa yang menjadi tuntutan kami dengan batas waktu selambat-lambatnya 3 bulan. Bila tidak terpenuhi, maka kami akan kembali turun ke jalan dengan mengerahkan massa yang lebih banyak dari 70 Orang massa saat ini,” Tandasnya.
Sementara itu, Legal officer PT TIP Azpian saat ditemui wartawan menjelaskan bahwa, sesuai tuntutan Massa Aksi pihaknya akan terus mencarikan solusi terkait pengelolaan limbah Perusahaan.
“Limbah yang ada saat ini adalah sisa-sisa limbah Perusahaan dari Managamen lama yang tertumpuk. Dan saat ini meski kami masih menggunakan nama Perusahaan lama, namun Managamen kami semuanya baru sesuai yang ditentukan oleh pihak pemegang saham yang baru,” ujarnya.
Azpian juga menjelaskan, saat ini pihak Perusahaan telah memfasilitasi untuk membuat sumur bor, akan tetapi kendalanya saat ini pandemi Covid-19, hingga pihaknya menunda pelaksanaan Pembuatan sumur bor.
“Sumur bor pastinya akan kami buat, namun nanti setelah Covid-19 ini selesai. Dan untuk pemanfaatan air sungai, kami sudah mengantongi izin dari Pemkab,” jelasnya.
Lebih jauh Azpian memaparkan bahwa saat ini Pihak perusahaan sudah menyiapkan kolam limbah sebanyak 16 kolam dan akan menambah kolam dan izinnya menurutnya saat ini telah ada izinnya.
Sementara untuk pembuatan jalan baru, lanjut Azpian, pihaknya telah meminta Izin kepada Bupati Pasangkayu untuk sementara waktu penggunaan jalan di Desa Kalola selama 1 tahun dan dirinya memastikan akan segera membuat jalan tersendiri.
“Saat ini kami telah melakukan Negosiasi oleh pemilik lahan untuk pembuatan jalan baru, namun masing-masing pemilik lahan memiliki persepsi yang berbeda. Dan kami pihak Perusahaan akan terus melakukan pendekatan kepada seluruh pemilik lahan agar dapat satu persepsi,” tuturnya.
Sementara itu, untuk tuntutan transparansi penerimaan karyawan dan tentang kriteria buah yang diterima oleh Perusahaan, Azpian mengatakan bahwa saat ini pihak Perusahaan sudah sangat transparansi dalam penerimaan Karyawan, dan karyawan yang bekerja di PT TIP sebahagian besar adalah masyarakat asli dari Desa Kalola dan Kelurahan Bambalamotu. Sementara untuk standarisasi buah yang akan diterima oleh PT TIP, akan sesegera mungkin memajangnya.
“Kami disini ingin memproduksi minyak, bukan mencari buah. Dan kami pasti akan secepatnya memasang papan pemberitahuan tentang kriteria buah sawit yang diterima di Perusahaan kami,” pungkasnya. [E/Man]