BERITA SULBAR

Limbah Sawit Jadi Makanan, Begini Cara PT Pasangkayu Bersama Warga Pakawa Mengolahnya

PASANGKAYU, SUARANEGERI – PT Pasangkayu kini melahirkan industri kecil pemanfaatan Tankos Sawit yang dibudidayakan berasal dari limbah kelapa sawit menjadikan sebuah makanan dan pengolahan menjadi Bio gas.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasangkayu Ir. Ardhillah meninjau langsung tempat pembudidayaan jamur Tandan Kosong Kelapa Sawit ( TKKS ) dan pembuatan Bio Gas yang berada di Dusun Moi Hijrah, Desa Pakawa, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (11/12/2019).

Dalam kunjungannya, Kadis LH didampingi Kabid DLH Tauhid bersama Community Development Area Manager (CDAM) Area Celebes 1 (C1) Teguh Alimusiaji, Administratur (ADM) PT. Tanjung Sarana Lestari (TSL) Tbk Eka Prasetyawan, Kepala Kebun Rayon 2 PT. Pasangkayu M. Imran, dan Kepala Pabrik PT. Pasangkayu Made Ari, SHE PT. Pasangkayu Ikbal dan SHE PT. TSL Irwanto serta kepala Pembudidayaan jamur tankos, Ibu Ardan.

Peninjauan ke industri kecil pembudidayaan jamur TKKS atau dalam bahasa dimasyarakat yaitu tankos untuk melihat langsung proses pembudidayaan jamur yang berasal dari tankos kelapa sawit serta olahan dari jamur tersebut menjadi makanan berupa Abon dan pengolahan tankos menjadi Bio gas.

Tankos sawit yang dibudidayakan tersebut berasal dari limbah kelapa sawit yang telah diolah di Pabrik kelapa sawit PT. Pasangkayu anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari (AAL) Tbk, yang kemudian dikirim ketempat industri kecil pembudidayaan jamur.

Sebelum adanya industri kecil pembudidayaan jamur tankos, biasanya tankos hanya diaplikasikan kekebun perusahaan untuk dijadikan pupuk organik dan jamur yang muncul ditankos biasanya diambil oleh pekerja dan masyarakat untuk dimasak menjadi lauk makanan.

Pembudidayaan jamur tankos itu juga merupakan bentuk kerja sama oleh perusahaan PT. Pasangkayu dengan masyarakat sekitar, agar masyarakat bisa lebih mandiri dalam menjadikan limbah sawit menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Selain melakukan kunjungan, Kadis LH beserta rombongan sempat mencicipi abon yang terbuat dari jamur tankos yang telah dibudidayakan.

Diselah kunjungannya setelah mencicipi abon jamur, Ardhillah Kadis LH mengatakan agar produksi abon jamur ini bisa berkelanjutan dan berjalan terus, tidak terputus.

CDAM Area C1 Teguh Alimusiaji, juga menyampiakan bahwa, setelah mencicipi abon jamur ini, rasanya enak. Apa yang dibuat ini adalah sesuatu yang baru dan merupakan suatu kreatifitas masyarakat yang patut kita kembangkan, agar menjadi suatu usaha untuk bisa menambah pendapatan ekonomi masyarakat serta lapangan kerja untuk masyarakat itu sendiri.

“Mengenai rasa dari abon jamur ini kalau bisa dibuat farian rasa lainnya, jangan terpaut satu rasa saja, supaya lebih bisa diterima dipasaran”. Pesannya

“Saya berharap agar ada bantuan dari berbagai pihak untuk membantu dicari chanel atau penyalur keluar untuk membantu pemasaran dari abon jamur ini, supaya penjualannya tidak susah”. Harap Ibu Ardan. (Ansar/**)

Popular

To Top