ADVETORIAL

Ketua DPRD Pasangkayu: Inovasi tahun depan, harus dihitung matang-matang azas manfaat serta keuntungannya

PASANGKAYU, SUARANEGERI – Empat cluster atau zona yang digelar oleh Tim Inovasi desa Kabupaten Pasangkayu, sementara baru tiga yang sukses pelaksanaannya yakni, Bambarasa, Sadadu, dan Babula di kantor Kecamatan Lariang, Kamis, 25 Juli 2019. Selanjutnya rencana cluster atau zona empat untuk Papeti akan dilangsungkan di kantor kecamatan Pedongga Kabupaten Pasangkayu.

Pada pelaksanaan Bursa Inovasi Desa tersebut, ketua DPRD Pasangkayu, Lukman Said mendorong Pemerintah desa untuk menciptakan lumbung penghasilan sendiri menuju desa mandiri.

“Daerah kita ini sangat kaya dan subur dibandingkan daerah – daerah lain di Indonesia ini. Maka dari itu saya berharap setiap kepala desa harus mampu menciptakan suatu inovasi yang berpeluang menghasilkan uang karena tumpuan rakyat sekarang ini itu ada di desa, pertumbuhan ekonomi sekarang itu, desa yang menjadi harapkan rakyat bukan lagi dikota,” terang Lukman Said.

Bursa inovasi ini adalah forum penyebaran dan pertukaran inisiatif masyarakat yang berkembang di desa, dengan maksud untuk menjembatani kebutuhan desa akan solusi pencapaian dalam segi peningkatan taraf hidup masyarakat dengan memanfaatkan potensi didalam desa yang dapat menjadi sebuah produk.

Lanjut Lukman, mindset atau pola pikir masyarakat dan desa harus dirubah. Karena jangan sampai anggaran yang dikucurkan tidak membuahkan hasil. Dikarenakan banyak contoh yang terjadi, Pemerintah mengucurkan bantuan ternak sapi dan kambing serta katinting, namun sampai sekarang tidak ada hasilnya.

“Sudah ribuan ekor sapi dan kambing diperbantukan kepada masyarakat tapi kita tidak pernah mengekspor daging. Mesin Katinting saya tidak tau sudah berapa banyak diberikan kepada nelayan, tapi ikan kita masih beli dari Donggala dan Palu. Kenapa seperti ini, karena pola pikir masyarakat kita hanya penikmat tapi tidak bisa mengembangkan apa yang telah diberikan,” tuturnya.

“Maka dari itu jika desa membuang anggaran untuk sebuah inovasi tahun depan, harus dihitung matang-matang azas manfaat serta keuntungannya, jangan sampai anggaran Rp. 100 juta dikucurkan itu tidak berkembang melainkan anjlok saat diperiksa,” Imbuhnya.(**/pr/adv)

Popular

To Top