PASANGKAYU || MEDIASUARANEGERI.COM – Masyarakat Dusun Masabo, Desa Benggaulu, Kecamatan Sarudu, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi barat (Sulbar) sangat memprihatinkan, dan bisa dikatakan Dusun Pulau yang ada di Kabupaten Pasangkayu dan diduga kurang mendapat perhatian Pemerintah. Pasalnya, akses untuk menuju pusat Desa Benggaulu saja baik membawa warga yang ingin berobat ke puskesmas maupun hasil tani harus menyeberangi, menerjang sungai deras dan dalam yang luas dengan menggunakan perahu katinting.
Ket: Nampak warga Dusun Masabo ingin menyebrang menggunakan katinting.
Terkait hak tersebut, salah satu tokoh masyarakat Dusun Masabo, Pak Nur saat diwawancarai media ini beberapa waktu lalu menyampaikan keluhan masyarakat yang sangat membutuhkan jembatan penyeberangan dari Masabo ke Antai.
“Masyarakat Masabo sangat-sangat butuh jembatan penyeberangan, akses hasil tani untuk keluar saja kami masih menggunakan perahu katinting, dan masyarakat yang ingin berobat ke puskesmas pun harus menempuh perjalanan naik perahu katinting yang sungainya dalam dan deras”, tuturnya.
Pak Nur yang mewakili masyarakat juga sangat berharap kepedulian dan perhatian pemerintah utamanya Bupati Pasangkayu untuk membangunkan jembatan penyeberangan.
“Masyarakat Masabo sangat mengharapkan pembangunan jembatan penghubung Masabo-Antai yang diusulkan 5 tahun yang lalu kiranya dapat terealisasi di tahun 2023”, harapnya.
Ket: Nampak Warga Dusun Masabo tengah melansir buah sawitnya menggunakan perahu katinting.
Pak Nur juga menyampaikan bermohonan kiranya Bupati Pasangkayu bisa merealisasikan karna di Dusun Masabo memiliki penduduk kurang lebih 200 KK.
“Masyarakat Masabo berharap pembangunan jembatan Masabo-Antai menjadi skala prioritas, demi mewujudkan sila kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” demi terciptanya masyarakat adil dan sejahtera”, tambahnya Pak Nur selaku masyarakat Dusun Masabo.[Ab/Dir]
