MEDIASUARANEGERI || PASANGKAYU — Pupuk merupakan salah satu kebutuhan dasar dari industri perkebunan, termasuk perkebunan kelapa sawit. Sementara problemnya pupuk saat ini mulai langkah dan sangat dirasakan petani dibeberapa wilayah yang ada di Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi barat (Sulbar).
Dari problem tersebut, PT Pasangkayu menyalurkan pupuk sebanyak 30.750 kg di 6 Kelompok Tani termasuk Kelompok Tani Jaya Mandiri.
Terkait hal itu, Manager Kemitraan PT Pasangkayu, Gati Martono menyadari kondisi tersebut dan berinisiatif mengambil langkah untuk membantu petani kelapa sawit dalam pengadaan pupuk. Menurutnya, tanpa pemenuhan kebutuhan pupuk mustahil kelapa sawit akan memberikan hasil yang optimal.
”Sebenarnya problem kelangkaan pupuk bukan hanya di Desa Gunung Sari, tetapi tempat –tempat lain yang selama ini menjadi mitra kami mengeluhkan hal yang sama, seperti di Desa Tikke, sehingga kami mencoba mengambil inisiatif untuk membantu pengadaan pupuk tersebut”, Ucap Gati.
“kelangkaan pupuk di pasaran selama ini, benar. Kalaupun ada, jumlahnya terbatas dan harganya mahal sehingga seringkali petani memupuk dengan mengurangi dosisnya”, ungkapnya.
Selain itu, lanjut Manager Kemitraan PT Pasangkayu Gati katakan bahwa, panjangnya jalur distribusi seringkali menjadi penyebab dari kelangkaan pupuk di daerah. Hal ini harus segera mendapat solusi dari pihak berwenang agar ada jaminan ketersediaan pupuk, imbuhnya.
Sementara perwakilan dari Kelompok Tani Jaya Mandiri Desa Gunung sari, Wayan Agus juga menyampaikan problem utama petani sawit di Desa Gunung Sari saat ini adalah kelangkaan pupuk di pasaran.
“Saat ini kami tidak bisa mempupuk secara tepat waktu dan sesuai dosis dikarenakan kelangkaan pupuk dan mahalnya harga pupuk itu sendiri”, ungkapnya. [*/Sdir]