SUARANEGERI || PASANGKAYU — Kata Limbah, sebagian masyarakat mungkin menganggapnya sesuatu yang tidak bermanfaat atau tidak memiliki nilai. Tapi ditangan-tangan orang yang terampil dan mempunyai kreatifitas, limbah bisa menjadi sesuatu yang sangat bernilai harganya.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pakawa, yang membuat suatu kelompok usaha bernama Jaya Makmur yang memanfaatkan limbah dari kelapa sawit menjadi olahan makanan serta Bio Gas. Kelompok usaha Jaya Makmur merupakan kelompok usaha binaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasangkayu bersama dengan PT. Pasangkayu
Baru-baru ini tim dari kementrian Lingkungan Hidup (LH) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasangkayu memberikan penyuluhan tentang pembudidayaan jamur yang tumbuh pada Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yang merupakan suatu limbah dari proses pengolahan kelapa sawit di pabrik PT Pasangkayu kepada kelompok masyarakat tepatnya pada kelompok Usaha Jaya Makmur yang berada di Desa Pakawa, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat (Sulbar), jumat (11/9/2020).
Hadir dalam kegiatan penyuluhan budidaya jamur tersebut diantaranya Staf Kinerja pengelolaan limbah Agroindustri kementrian lingkungan hidup Basuki Rachmat dan Renward Siahaan, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup (PPLH) Kabupaten Pasangkayu Muhammad Tauhid, Community Development Officer (CDO) PT. Pasangkayu Offier Paat, dan Safety Healty and Environment (SHE) PT. Pasangkayu Nazar al Haddad Samosir, serta Ketua kelompok usaha Jaya Makmur Ibu Hardang.
Dalam pembudidayaan jamur yang telah dilakukan oleh kelompok usaha jaya makmur, mereka telah menghasilkan beberapa produk dari pengolahan TKKS tersebut, diantaranya Abon Jamur, Kripik Jamur dan bio gas yang digunakan oleh warga sekitar.
Selaku ketua kelompok usaha jaya makmur, ibu Hardang mengucapkan terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup (LDH) Kab. Pasangkayu yang telah memberikan pembinaan kepada masyarakat, dan terima kasih juga kepada PT Pasangkayu yang sudah membantu memberikan TKKS sebagai bahan baku pembudidayaan jamur, selain itu DLH juga sudah memberikan penyuluhan dan pembinaan, serta kunjungan secara rutin untuk memantau secara dekat dan melihat perkembangan pengelolaan budidaya jamur dan bio gas, juga telah mendampingi dalam pengelolaan pembudidayaan jamur.
“tidak hanya TKKS sebagai bahan baku, PT Pasangkayu juga membantu untuk bahan dasar utama yaitu berupa kapur dolomit dan pupuk organik yang digunakan untuk pembudidayaan jamur, serta bantuan secara materi untuk modal produksi usaha kami, hasil produksi kami yaitu abon jamur dan kripik jamur kami titip dikoperasi PT. Pasangkayu dan itu sangat membantu prekonomian kami”, ujarnya. [Ans]