Suaranegeri, Sulteng – Gubernur Sulawesi tengah (Sulteng) Drs. H. Longki Djanggola, M.Si, didampingi Asisten Adm.Perekonomian dan Pembangunan, Elim Somba, Kadis Binamarga, Syafullah Djafar, Kadis Perkimtan Imam Gajali menerima laporan Perkembangan Pembangunan Pemulihan Dampak Bencana dari Kepala Satgas PUPR Dedy Permadi dan World Bank di Ruang Kerja Gubernur, jumat 31 Januari 2020.
Kepala Satgas Bencana Sulteng Dedy Permadi menyampaikan bahwa, kunjungannya kemarin kamis, 30 Januari 2020 ke palu bersama World Bank, Kementrian Keuangan dan Kementrian dalam Negeri untuk berdiskusi proses percepatan pemulihan dampak bencana termasuk pelaksanaan Bantuan World Bank.
Kunjungan yang dipimpin langsung Asisten Adm. Perekonomian dan Pembangunan Elim Somba bersama seluruh pemanggu kepentingan melaporkan kepada Gubernur dan sekaligus meminta masukan dan dukungan penyelesaian kendala yang dihadapi terkait dengan pembangunan Perumahan, bangunan Gedung, jalan dan Jembatan.
Dedy juga menyampaikan bahwa untuk pembangunan perumahan untuk Tahap I, PUPR akan membangun rumah sebanyak 1.610 Unit dan Tahap II sebanyak 7.178 Unit dan Buddha Suzhi 3000 Unit sehingga bisa terpenuhi 11.788 Unit rumah sesuai kebutuhan yang sudah ditetapkan Gubernur. Ungkapnya.
Atas hasil usulan Walikota dan Bupati Sigi dan Donggala, tetapi dalam pelaksanaan pembangunannya masih terdapat permasalahan terkait dengan tanah dan fasilitas pendukungan, seperti di lokasi Huntab Pombewe sangat kesulitan mencari sumber Air Bersih dan lolasi Huntab Duyu masih ada permasalahan lokasi yang di komplain masyarakat.
Lokasi Huntab tersebut belum singkron dengan sistem pemukiman kota terkait dengan drainasenya dan diharapkan Huntab kedepan masuk pada sistem pemukiman perkotaan dengan ketersediaan sanitasi yang baik dan ketersedian TPA dan fasilitas umum.
Lanjut Dedy Permadi meminta keseriusan Bupati dan Walikota Palu untuk menerbitkan SK terkait siapa masyarakat yang menempati Rumah Huntab, Huntab Satelit dan Huntab Mandiri supaya jelas berapa kebutuhan yang harus disiapkan dan perlu ada kepastian dari pemerintah terkait dengan bagaimana status Tanah masyarakat yang berada pada zona ZRB. Imbuhnya
Dedy juga menyampaikan terkait dengan pembanguna banguna gedung perlu dukungan ANDAL dan ANDAL LALIN, kiranya dapat didukung oleh Pemda dalam penyusunannya dan kepastian kelanjutan pembangunan Rumah Sakit Anuntaloko Palu.
Kepala Dinas Bina Marga Syafullah Djafar menambahkan penjelasan Kepala Satgas dalam hal ZRB bahwa, Bupati dan Walikota Palu dapat mensosialisasikan ZRB kepada masyarakat atas hasil kajian yang ditetapkan pada kantor Wapres sambil menunggu selesai dibahas dan ditetapkan Perda RDTR Provinsi Sulteng saat ini prosesnya masih menunggu persetujuan subtansi Pemerintah Pusat. Tuturnya
Asisten Adm Perekonomian dan Pembanguna Elim Somba juga menyampaikan bahwa perlu penyampaian pemahaman kepada pemangku kepentingan terkait dengan kelanjutan pembangunan Rumah Sakit Anuntaloko Palu sehingga dukungan bantuan dari JICA dan World Bank dapat berjalan dengan baik dalam perbaikan kembali Rumah sakit Anuntaloko Palu.
Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si. Pertama tama menyampaikan terimakasih kepada Satgas PUPR dan World Bank atas laporan progres pelaksanaan pembangunan Pemulihan dampak Bencana.
Gubernur juga menyampaikan bahwa permasalahan dan kendala yang disampaikan Satgas PUPR semuanya bersifat Non Teknis, sehingga perlu pemahaman kepada pemangku kepetingan dan permasalahan dan kendala tersebut berada pada kewenangan Walikota dan Bupati.
Gubernur juga meminta kepada Satgas agar menyampaikan hal-hal tersebut secara tertulis supaya menjadi dasar kepada pemerintah provinsi untuk menindaklanjuti kepada Walikota Palu dan Bupati.
Selanjutnya Gubernur juga menegaskan terkait dengan lokasi likufaksi petobo dan balaroa sudah disepakati menjadi MEMORIAL PARK dan kepastian tanah masyarakat yang berada pada ZRB akan dibicarakan khusus dengan Bupati dan Walikota Palu
Gubernur menyampaikan apresiasinya terkait dengan progress pembangunan Gumbasa. “Saat ini masyarakat saya lihat sudah punya harapan dan sudah mulai menanam jagung tetapi progresnya sudah sangat memberikan harapan kepada masyarakat dan untuk pembangunan kembali Wilayah Tangguh Bencana yang sudah ditetapkan Gubernur sangat mendukung PUPR dapat menggandeng Ombusment untuk mendampingi”. Ucapnya
Gubernur juga menyampaikan bahwa akan terus melakukan evaluasi dan memonitoring seluruh kegiatan percepatan pemulihan dampak bencana agar dapat terlaksana sesuai progress yang sudah ditetapkan. Kata Gubernur Longki.
Sumber: Biro Humas dan Protokol