SULTENG, SUARANEGERI – Gubernur Sulawesi tengah (Sulteng) Drs. H. Longki Djanggola, M.Si, menerima Kunjungan Kepala Perwakilan Tetap Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Indonesia, Anita Nirody dan Kepala Lembaga PBB diruang kerja Gubernur Sulteng. Senin, 16 September 2019.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Asisten adm. Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Bappeda, Kepala Dinas PU, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kesehatan , Karo Humas dan Protokol, Kepala Bappeda Kota Palu, Asisten III Kabupaten Sigi.
Pada Kesempatan tersebut, Anita Nirody Selaku Kepala Perwakilan Tetap PBB di Indonesia mengapresiasi langkah-langkah penanganan dampak bencana Sulteng yang terjadi pada tanggal 28 Agustus 2018 lalu.
Anita Nirody menyimpulkan bahwa hubungan Indonesia baik daerah, Nasional sangat baik dengan PBB. PBB mendukung seluruh upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah yakni Gubernur dan Walikota serta Bupati dalam pemulihan dampak bencana Sulteng.
Anita Nirody bersama Kepala Lembaga Lembaga PBB, seperti UNDP, WHO, UNFPA, UNICEF, WNP OCHA, datang ke Palu Sulteng untuk melihat seluruh kegiatan bantuan dan dukungan pemulihan dampak bencana yang dilaksanakan lembaga-lembaga PBB dalam pemulihan dampak bencana, karena Lembaga-lembaga PBB tersebut setelah terjadinya bencana Sulteng, langsung datang ke Palu untuk memberikan dukungan dan bantuan untuk dapat mempercepat pemulihan dampak bencana Sulteng.
Anita Nirody dan rombongan akan berada di Palu selama dua hari untuk melakukan peninjauan beberapa proyek yang dilakukan lembaga-lembaga PBB di Palu, Sigi dan Donggala dan juga melakukan kajian atas bantuan lanjutan yang akan diberikan dan dilakukan pada masa Rehabilitasi dan Rekontruksi dampak Bencana Sulteng.
Pada Kesempatan Itu juga, Seluruh Kepala Lembaga-lembaga PBB mengampresiasi kinerja Gubernur dan Walikota Palu serta Bupati yang dapat mengambil langkah-langkah yang tepat didalam percepatan pemulihan dampak bencana sulteng.
Kepala UNFPA Mela Hidayat menyampaikan apresiasinya bahwa, sub klaster Kesehatan dan sub Klaster Perlindungan Perempuan dimana pada masa penanggulangan dampak bencana tidak ada Ibu Melahirkan yang meninggal dan Dunia mengapresiasi kinerja Penerintah Daerah terhadap hal ini dan atas kerjasama yang baik seluruh lembaga-lembaga PBB akan terus memberikan dukungan dalam percepatan pemulihan dampak bencana Sulteng.
Gubernur Sulteng, Longki Djanggola menyampaikan terimakasih atas kunjungannya untuk melihat langsung seluruh kegiatan proyek bantuan yang diberikan lembaga-lembaga PBB dan Pemulihan kondisi masyarakat Sulteng yang terdampak bencana yang begitu dasyat dan berdampak sangat besar, Karena bencana Sulteng sangat komplit, seperti Bencana Gempa Bumi, Tsunami, Likufaksi, banjir dan Tanah Longsong, sehingga sangat dibutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk seluruh lembaga-lembaga donor internasional.
Gubernur Longki Djanggola juga menyampaikan aspirasi masyarakat yang mempertanyakan terhambatnya bantuan internasional akibat aturan yang birokratis, dimana bantuan internasional lewat satu pintu dan sampai saat ini pemerintah pusat belum menandatangani Loand Aggrement.
Gubernur Sulteng Drs. H. Longki Djanggola, M.Si. atas nama Bupati dan Walikota Palu menyampaikan harapannya, kiranya lembaga-lembaga dapat memberikan dukungan untuk terus membantu dan mendukung kegiatan pemulihan dampak bencana Sulteng pada masa Rehabilitasi dan Rekontruksi, Karena dampak bencana Sulteng memerlukan Anggaran yang begitu besar mencapai Rp. 36 Triliun lebih. untuk itu, besar harapan pemerintah daerah kiranya lembaga-lembaga donor dapat terus memberikan dukungan agar pemulihan dampak bencana dapat lebih cepat terwujud. Harapnya(*)
Sumber: Biro Humas dan Protokol