Mediasuaranegeri.com – Keberadaan Perusahaan Kelapa Sawit di Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat(sulbar) membantu petani setempat dalam hal ekonomi. PT Lestari Tani Teladan (LLT) -PT Mamuang (MMG) -PT Letawa (LTW) -PT Pasangkayu(PSKY)-PT Tanjung Sarana Lestari (TSL) PT Suryaraya Lestari 1(SRL1)PT Suryaraya Lestari II(SRL II).
“Dengan adanya Astra ini sangat membantu kami. Karena ada program dari Astra memberikan bantuan bibit sawit dan hasilnya kita jual ke Astra,” kata Ketua Kelompok Tani Bina Bersama Lestari, Idris Lamba alias Mansur di Kecamtan Rio Pakava, Rabu Petang(20/2/2019).
Ia juga mengatakan, tidak benar jika ada yang mengatakan petani dikriminalisasi oleh perusahaan PT Astra Group. Malahan justru sebaliknya, program Astra menjadikan warga Rio Pakava makmur.
“Tidak benar ada perusahaan yang kriminalisasi petani sawit Rio Pakava. Dengan adanya Astra ini kami Alhamdulillah bisa dikatakan petani sukses,” kata Mansur.
Hasil bantuan sawit dari PT. Astra ditanam dan dipanen sejak 2006 hingga kini.
Bahkan hasil uang jual kelapa sawit dibangunkan beberapa gedung sarang walet, membeli mobil, dan sejumlah kebutuhan lainnya.
“Hampir semua orang disini punya motor lebih dari satu, punya mobil ini semua berkat adanya Astra Group. Kalau tidak ada PT. Astra mungkin kita belum seperti ini,” tuturnya.
SILATURAHMI Tim PT. Astra beserta Pemerintah Desa, kelompok tani, dan warga Desa Polando Jaya, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala.
Sementara itu, bersama sejumlah petani di Rio Pakava, Community Development Area Manager Celebes (C1 )PT. Astra Group, Teguh Alimusiaji membantah keras isu petani Rio Pakava yang kabarnya dikriminalisasi oleh pihak perusahaan.
Bahkan sejak ada Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk di bidang ekonomi hampir semua petani di Rio Pakava meningkat di bidang ekonomi.
Perusahaan melaksanakan Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat (Income Generating Activity(IGA) diantaranya, dengan membantu masyarakat membangun kebun kelapa sawit.
“Perusahaan memberikan pinjaman bibit kelapa sawit disertai dengan pelatihan teknis budi daya kelapa sawit kepada petani. Pada tahun 2006 mereka telah mulai menikmati peningkatan pendapatan sampai sekarang,” jelas Teguh.(M.t/Asw)